Berpikir Kritis Part 1

Bookmark and Share

"Apa benar?"

Seharusnya inilah yang dilakukan seseorang jika mendengar, melihat, merasakan, memikirkan sesuatu hal.
Mengapa harus seperti ini? Benar! Karena sebuah KEBENARAN belum tentu kebenarannya tanpa kita ketahui detail kronologisnya.

Inilah yang dimaksudkan berpikir kritis.
Berpikir kritis adalah tatanan cara berpikir secara lebih konseptual dan teratur untuk mendapatkan celah lemah dari suatu pendapat atau opini, tataan bahasa (promosi) yang sebenranya belum tentu memiliki kebenaran. Sebuah gambaran sederhana tentang hal ini, dan sekaligus cek awal apakah kita termasuk seorang yang kritis.
Tes: Hubungkan titik-titik tersebut dengan 4 garis menggunakan media tulis seperti pensil tanpa harus memindah ujung pensil anda ketitik yang lainnya!
Soal 1
Soal 2
Soal 3
 Apakah jawabannya sudah ditemukan? Coba cocokkan dengan jawaban berikut:
Soal 1
 

Soal 2

Soal 3
Apakah jawaban anda sama? Mungkin bagi anda yang belum pernah tahu pasti tidak memiliki jawaban yang sama persis dengan yang telah digambarkan. Jika anda menjawab benar tanpa mengetahui soal semacam ini, selamat! Mungkin anda adalah seseorang yang bisa berpikir secara kritis. 
Sebagian besar dari anda mungkin tahu dengan teka-teki ini, tapi mengapa terkadang yang diasumsikan oleh pikiran kita sebenarnya bisa saja salah?

Terkadang pemikiran kita hanya berhenti pada suatu argumen atau rumusan nyata, tapi tahu kah anda dari mana kebenarannya? Mungkin tahu, mungkin juga tidak.
Berpikir kritis merupakan cara berpikir dimana kita mencari CELAH atas argumen yang ada dengan mencari kesalahannya. 

Dari gambaran soal diatas bisa kita lihat disoal nomor 2. Saat kita berpikir untuk mendapatkan jalan keluarnya, mungkin kita tidak bisa mendapatkannya, tapi tahukah anda, bahwa jalan keluar itu bisa kita dapatkan dari CELAH kesalahannya? kita lihat perintah diatas; hanya disebutkan bahwa harus menggunakan 4 garis, tetapi tidak jelas garis yang disebutkan harus tepat melalui titik saja dan ternyata hal tersebut bisa menjadi penyelesaiannya dengan cara tidak terpatok pada titik yang ada.
Dari soal nomor 3, bisa kita lihat lagi celah kesalahan dari soal yang tidak menyebutkan bahwa garisnya harus garis lurus yang sebenarnya garis ada banyak macamnya. Hal tersebut ternyata juga bisa menjadikan alternatifnya.
Semisal jika setiap soal pisahkan kemudian langsung diberi jawabnya, lalu dilanjutkan kesoal berikutnya, pasti anda akan berpikir bahwa cara dalam menyelesaikan masalah tersebut akan sama terhadap soal-soal yang lainnya. NO! Masing-masing masalah berbeda penyelesaian, harus mencar jalan lain agar bisa menyelesaikannya. Itulah dasar pemikiran kritis.
Baca yang selanjutnya di PART 2 ya.. GBU







{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar